Bukan yng pandai
yng akan berhasil, tapi yng bersungguh-sungguhlah yang akan
berhasil, *Man jadda wajadda*
Waktu itu kami kelas 1 SMA, kami sekelompok ada 4 orang. Yang pertama anak dari seorang Jaksa dikampungku Usro’ panggilanya. Tp kami lebih sering memanggilnya cempe. ndk tau knp,,,mkn karena dl waktu kecil dia kurus kecil dan berambut kriting. Yang kedua anak dari pamanku Fajar, dia yg paling tua diantara kami dan menurutku paling berfikir bijak & cermat, mkn, karena dia sudah tua ^_^ . Fajar paling takut kalo mslh deketi cewek, dari dia SMA smpai lulus ndk bs kesampaian jg ngajak kencan “Ana” tetangga Desa kami. Dan yng ke tiga Enggar, anak dari seorang PNS pelayaran atau Penjaga Pelabuhan kl ndak salah…ya pokoknya orang yg punya pekerjaan berduitlah…hahaha. Dia diantara kami yg paling kecil dan muda, tp jg paling kaya….hahahha. Tp Enggar jg ndak kalah pahit, dia ditolak kenalan oleh “Sari” cewek idamanya sejak SMP kelas 3 sampai lulus SMK pun masih blm bs ngajak kencan Sari. Dan yng terakhir aku.akrom Aku anak seorang petani biasa dan dengan kemampuan biasa jg. tp mreka sering memanggilku bejo, ndak tau knp bs dipanggil seperti itu. Mkn dl pernah waktu di SMP ada seorang anak yg sangat bandel dan suka mukul temenya, tp sama aku tidak pernah memukul sama sekali. Dan mulai dari anak bandel itu memanggilku bejo dan akhirnya anak2 lain pun ikut ikutan tnpa ada yg tahu alasanya.
Kami berempat sering bersama untuk bermain atau membahas sesuatu tentang masa depan atau bahkan cewek kami…ya kl digambarkan kami itu kayak semacam kelompok bermain kl di Play Grupe. Soalnya ngapa ngapain bersama. Kami pernah melakukan kegiatan pecinta alam dalam kampung bersama. Dan membahas masalah generasi pemuda bersama ( seakan kami itu pahlawan masa depan,kl dalam bahasa kerenya ) padahal aku jg ndak tau yg mreka bicarain..heheh……..
Saat itu kami berempat pernah berkata, entah bercanda atau serius. Salah satu diantara kita pernah berucap janji yaitu “ jgn pernah pacaran dengan cewek satu kampung” dan kata2 yg paling aku ingat yaitu “ pokoknya satu diantara kita harus bisa beli Honda Jazz.” Aku hanya berfikir dan berkata dalam hati “ yah, kl kalian mkn bs, tp apa mungkin aku bisa”. Lagian kata kata itu jg cm bercanda. Pikirku dalam hati.
Tahun 2006 aku (akrom) dan Usro’ (cempe) memkirkan mau ngapain setelah lulus sekolah SMK/SMA. Kalo si Usro’ (cempe) & Enggar sih enak pasti dikuliyahin sm ortunya, lha kalo aku…? “pikirku dalam hati”. Tp di lain sisi aku berfikir, sukses itu tak harus kuliyah dan jadi pegawai negeri atau sejenisnya. Aku yakin, semua orang itu semua sama rata, tergantung dari mana kita melihat dan memulai sesuatu untuk menjadikan masa depan itu berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Saat itu adalah penentuan antara kerja atau kuliyah, aku
ingin masuk di STSI{sekolah tinggi seni indonesia}dan menjadi pelukis di daerah
aku.dan tak ingin pergi jauh dari rumah. Karna aku punya keluarga dan pacar yg
sangat aku cintai .Keluargaku amat sederhana.Tpi aku bangga pada keluargaku
terutama pada Ibuku.ibuku adalah ibu nomor satu di dunia.beliau sebagai tulang
punggung di keluarga kami.meskipun beliau hanya bekerja sebagai PKL{pedagang
kaki lima}beliau bisa menyekolahkan aku dan ke empat kakaku sampai lulus
SMK.aku juga mempunyai seorang pacar. Sebut saja R namnya,dia begitu
baik,soleh,cantik dan menyenangkan.banyak orang suka padanya.begitupun aku,aku
sangat mencintainya, hanya kepada R aku
mengungkapkan keluh kesah yg aku rasa.waktu itu hari hari menjelang ujian
akhir,sperti biasa ibuku pergi ke pasar untuk berjualan.dan saat aku pulang
sekolah aku mendapat kabar kalo ibu masuk ke rumah sakit,akupun segera bergegas
untuk menjenguk.ketika aku melihat ibuku,Beliau hanya bisa berbaring di
ranjang.
Dan aku pun tak bisa menahan air mataku.Dalam hati aku berkata''beliau
mencari nafkah demi aku dan kakaku sampai jatuh sakit,tpi aku ndak bisa berbuat
apa apa''dan hari demi hari keadaan ibuku makin memburuk,beliau di vonis sakit
stroke.dan tak bisa menggerakkan setengah badanya sama sekali.Untuk membayar
biaya rumah sakit,kami menjual barang dan ternak kami.tpi karna masih kurang,
terpaksa dengan berat hati kami menagih hutang kakak iparku yg dulu dia pinjam
sekitar 2juta untuk menbus biaya ibuku di RS, tpi kakak ipar kurang senang kami
menagih hutangya. Setelah kejadian itu hubungan kakak ipar dan kakaku menjadi
renggang, dan akhirnya harus diakhiri dengan perceraian.
Rasa sedihku selalu kutahan dan pura2x tidak terjadi apa2x,
meski terasa menyakitkan. Tpi semua itu hanya bisa ku ceritakan pada R pacar
setiaku. R selalu memberi semangat dan motifasi saat aku bingung dan merasa
sedih.meskipun hanya lewat sms,tp dia begitu perhatian dan lembut dalam
berbahasa. saat itu aku pun juga harus konsentrasi dengan ujian akhirku.thn
2006 bln 5,aku dinyatakan lulus.saat itu aku bingung,mau melanjutkan kuliyah
ato kerja,karna ibu sedang sakit dan ditambah kakakpun sedang mengurus surat
cerai.
Aku hanya bisa curhat ke pada R. R pun tidak keberatan kalo
aku tidak melanjutkan kuliyah.akupun merasa sangat lega dan bangga punya pacar
yg bisa mengerti keadaanku seperti ini. 2 hri setelah aku curhat sama R ,pagi2x
kami janjian di stasiun Palur, karna aku bilang mendadak aku harus pindah ke
Surabaya, hanya karna aku ingin mendengar kata “Jangan tinggalkan aku” dari
mulut R. Tpi keadaan berbeda seperti apa yg aku bayangin, Ketika aku pamitan mo
pergi ke Surabaya, R tanpa basa basi langsung berkata''Aku ingin kita putus, karna
dalam agama islam tidak ada yg namnya pacran''seketika akupun kaget dan
bercampur dengan bingung. Dan R pun berjanji kalo tidak akan pacaran lagi,karna
islam tidak ada yg namnya pacaran. Jdi klo ada yg suka harus langsung bilang
sama ortunya, akupun bisa mengerti hal itu. Dengan yakin aku berkata kalo aku
juga akan mencobanya, R pun tersenyum manis.
Setelah pertemuan di stasiun palur hampir 3 bulan aku tidak
bertemu R, tiba2 aku mendapatkan kabar dari kakaknya,Tri namnya.mbak Tri bilang
klo R ternyata selama ini berpacaran dengan salah satu temanku,Panggil aja S
namnya. Aku benar2 terkejut luar biasa,tpi aku pun juga tau diri.karna S juga
terlihat lebih dewasa ganteng,dan yg paling penting adalah dia kuliyah di
UNS.berbeda denganku,hanya nganggur diam di rumah. Aku benar2x tidak menyangka R
tega berbuat seperti itu, orang yang selama ini aku percaya tutur katanya dan
tempat bersandar ketika aku kelelahan dalam menjalani penderitaan hidupku
ternyata dia hanya bersandiwara untuk tetap menjadi pendengar setia supaya aku
merasa bahagia dan tidak putus asa, “Cinta dan harapan hanya menjerumuskanku
kedalam kekecewaan yang sangat dalam” dan sejak saat itupun pintu hatiku
tertutup rapat.
Akupun tidak berpikir panjang untuk pergi jauh lagi dari indonesia,karna
tidak ada alasan aku tinggal di indonesia. Aku ingin pergi sejauh mungkin dari R,
aku benar2x ingin melupakanya. Untuk itu aku mencari info ke LN, saat itu ada
beberapa pilihan Brunai, Malasya,ato Jepang.dan akhirnya aku memilih jepang
karna disamping negaranya maju,musimnya pun juga unik. Sejak itu aku tak ingin
mempunyai pacar sebelum aku sampai jepang. Akupun belajar sungguh- sungguh dan
rajin olah raga supaya disaat tes aku bs lulus.
Singkat kata aku dan Fajar bs lulus test magang jepang. Dan
meskipun berat kurasa, meninggalkan kampung halaman. Masih teringat baik dalam
ingatanku aku diantar oleh Usro’ (cempe) ke Jl Ciu dengan motor Shogunya, untuk
pelatihan Di Bandung. Itu terakhir kali aku bertemu dengan 1 diantara 3 dari
temanku. Dan aku berkata “ jgn lupa sama aku ya”…dia balik berkata”justru km yg
jgn lp sm aku”.
Diantara temanku dia yg paling membantuku, waktu aku dalam
proses pemberangkatan ke Jepang. karena ibuku sering menitipkan uang &
barang waktu aku test magang jepang dijogja. Dan akhirnya aku berangkat dari
Bandung ke jepang Januari 2008, tanpa bs pamitan dengan keluarga. Benar benar
ngeri sekali kejadian itu, aku ndak bs bayangin, orang tuaku jauh2 dari solo ke
bandung hanya ingin mengucapkan salam perpisahan saja tidak diberi kesempatan.
Sejauh perjalanan Bandung- Bandara Soekarno Hatta aku menangis dan hanya
berfikir Huff…”aku ndak bakalan ketemu kluargaku selama 3 thn”. Tp sudah
menjadi tekatku, aku harus menyelesaikan apa yg aku mulai. Dengan berat hati,
umur 20 tgl 6 Januari 2008, aku berangkat dari bandara soekarno hatta,ke narita
jepang.
Japan thn 2009
Ultahku yang ke 22, Di Apartemen waktu msh di Jepang
Karena Ulathku & Ultahnya Temen Sekamar Sama persis, Jadi Kami merayakanya Bersama...Dipaksa bwt suap-suapan...Hadeh..malu.... ^_^
Aku Dan Sakura 2010
Aku & Kimono Baruku sebenarnya Nemu Di loker Kerja,sssstt... ^_^
Aku Dan Kawan Kawan Di Tochigi Ken, Japan
Singkat kata, aku pulang dari
jepang januari, 2011. Saat plg aku benar2 kaget dengan situasi di negaraku
terutama kampungku…benar benar berubah drastis, bahkan anak usia jauh dibawahku
jadi amburadul ndak jelas…mulai dari kata2x, penampilan dan perbuatan. Hampir
aku tak percaya. Dan sempat aku ngeri nglihat mereka. Dlu biasa di lingkungan
jepang kelihatan rapi ramah, dan sopan. Ndak da kejahatan sama sekali berbeda
jauh di Indonesia. Sepertinya keinginanku untuk merubah kampungku terhenti
sesaat,,,dan berubah. Karena aku ngrasa ndk punya wewenang, dan ibarat aku ini
orang baru datang dari luar, dianggapnya mkn aku bkn org sekampung.
Dan akhirnya aku bertemu dengan 3
sahabatku, aku senang mreka semua sukses, Enggar sudah resmi jadi PNS bagian
pelabuhan, di semarang dan yg paling mengejutkan, dia berhasil memikat hatinya
Sari, karena enggar telah ngajak kenalan dari SMP kelas 3, tp baru keturutan
pas dia udah kerja jadi PNS. Usro’ ( cempe) bs lulus S1 Hukum di UII. Dan
bercita2 ingin menjadi Hakim. dan dia sudah menikah dengan Dewi.Tp akhirnya dia
bekerja di BNN (Badan Narkotika Nasional). Fajar yg lbh dulu pulang dari jepang
ke Indonesia sudah jadi supplier kardus di PT Adiraksa. Tp dia ndak semujur
Enggar yg bs ngajak kencan “Ana”, cewek yg di kejar selama bertahun2x… Dan aku,
kembali sekolah di sebuah program pemberangkatan Kapal pesiar Amerika, tp tetap
saja aku lebih nyaman dirumah dan akhirnya setelah 1 kontrak bekerja di amerika
sebagai koki(meskipun jadi jongos disana) hehehe. Aku putuskan untuk menetap di
rumah dan membangun rumah & sebuah usaha kecil2an, tp menurutku sudah lbh
dari cukup aku syukuri.
Tp sayank, persahabatan kami kelihatan berbeda dengan yg dulu waktu aku dan Fajar sebelum ke jepang, aku jd ngrasa bukan sebagian dari mereka lagi. Aku ngrasa mreka bukan sahabatku yg dulu. Aku benar2x ngrasa banyak sekali perbedaan. Bkn karna aku & fajar pernah ke jepang dan ada sebagian di indonesia, tp justru aku ngrasa mreka seperti memiliki kelompok sendiri . Pergaulanya pun dengan mereka yg tak sejalan dengan waktu ber empat dulu. Itu semua menyebabkan persahabatan kami jadi kian renggang. Atau mkn itu cm perasaanku saja. Tp aku sangat senang dan bangga kepada 3 sahabatku, meskipun persahabatan kami tak seerat & seakrab dlu, setidaknya aku yakin. Kalau kami mau, kami semua mampu beli Honda Jazz, meskipun itu tak kami lakukan.
**Ingin aku kirimkan cerita ini kepada kalian semua….kalo sahabat itu tak sebatas waktu muda. Satu orang yg menemani kita menangis lebih berharga daripada seribu orang yg menemani kita tertawa **
Half moonkey / Kepulauan Bahamas, America
Tp sayank, persahabatan kami kelihatan berbeda dengan yg dulu waktu aku dan Fajar sebelum ke jepang, aku jd ngrasa bukan sebagian dari mereka lagi. Aku ngrasa mreka bukan sahabatku yg dulu. Aku benar2x ngrasa banyak sekali perbedaan. Bkn karna aku & fajar pernah ke jepang dan ada sebagian di indonesia, tp justru aku ngrasa mreka seperti memiliki kelompok sendiri . Pergaulanya pun dengan mereka yg tak sejalan dengan waktu ber empat dulu. Itu semua menyebabkan persahabatan kami jadi kian renggang. Atau mkn itu cm perasaanku saja. Tp aku sangat senang dan bangga kepada 3 sahabatku, meskipun persahabatan kami tak seerat & seakrab dlu, setidaknya aku yakin. Kalau kami mau, kami semua mampu beli Honda Jazz, meskipun itu tak kami lakukan.
Aku & Temanku orang Jepang(Kazu Hiro Gotou ), bermain Di tempat Usahaku..
**Ingin aku kirimkan cerita ini kepada kalian semua….kalo sahabat itu tak sebatas waktu muda. Satu orang yg menemani kita menangis lebih berharga daripada seribu orang yg menemani kita tertawa **